LKP MITRA HUSADA ADALAH LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN YANG BERGERAK DI BIDANG KESEHATAN, KESEHATAN TRADISIONAL. AKUPUNKTUR, AURAPUNKTUR, AKUPRESURE, BEKAM, REFLEKSI, TUINA CHU ZHEN,HERBAL, LINTAH DAN TOTOK WAJAH. INFO LENGKAP CALL 082331858375

Senin, 28 Juli 2014

MENGENAL DASAR REFLEKSIOLOGI

Refleksologi II


Refleksologi adalah cara pengobatan dengan merangsang berbagai daerah refleks (atau zona atau mikrosistem) di kaki, tangan, dan telinga yang ada hubungannya dengan (atau mewakili) berbagai kelenjar, organ, dan bagian tubuh lainnya.

Terapi itu dipercaya dapat memperkuat fungsi sistem limfatik yang mengusir racun dan zat berbahaya lain dari tubuh, sekaligus mengembalikan keseimbangan kimiawi tubuh dan meningkatkan imunitas.

Refleksologi juga dapat memperbaiki keseimbangan potensi elektrikal dari berbagai bagian tubuh dengan memperbaiki kondisi zona yang berhubungan.
Pengobatan refleksologi diyakini bekerja seperti halnya akupuntur, akupresur, dan shiatsu dalam mengembalikan keselarasan aliran energi vital (ki atau chi) sepanjang meridian.

Tubuh manusia secara alami mempercepat proses penyembuhan ketika menerima gangguan pada keseimbangannya, dan refleksologi mempercepat pemulihan tersebut.

Banyak praktisi refleksologi berpendapat ada deposit kristal yang menumpuk dan menghambat jalan pada ujung-ujung saraf. Refleksologi membantu membuka hambatan tersebut sehingga transmisi impuls berjalan lancar kembali.

Manfaat Refleksologi
Laporan Simposium Refleksologi Cina di tahun 1996 menemukan bahwa refleksologi kaki 93,63% efektif merawat 63 penyakit. Setelah menganalisa 8.096 kasus, Dr. Wang Liang melaporkan bahwa refleksologi efektif dalam menyembuhkan 48,68% dari semua kasus yang ada dan efektif untuk merawat 44,95% kasus.

Studi lainnya di Inggris, melibatkan 15 wanita yang mendapatkan sesi setengah jam refleksologi selama delapan minggu. Hasil temuan mendapati adanya perbaikan fisik dan emosional yang nyata, peningkatan kepercayaan diri, untuk tetap termotivasi dan juga konsentrasi.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memijat
1.   Pakailah minyak urut supaya kulit tidak lecet ketika dipijat.
2.   Sebaiknya melakukan pijatan dua hari sekali atau tiga kali dalam seminggu.
3.   Sebaiknya melakukan pijatan dua hari sekali atau tiga kali dalam seminggu. Jangan melakukan pijatan setiap hari atau setiap saat karena hal ini malahan akan merusak saraf reflek. Setiap titik refleksi biasanya dipijat 5 menit, jika sakitnya keras boleh dipijat 10 menit.
4.   Jika pemijatan terlalu keras dan pasien merasa kesakitan, maka tekanan pijatan dikurangi dan memindahkan pijat ke bagian lainnya.
5.   Jangan memijat pada waktu: 1. Menderita penyakit menular, 2. Bagian tubuh yang luka atau bengkak.

Reaksi Sesudah Dipijat:
1.   Sakit Ginjal. Setelah dipijat kadang-kadang mengeluarkan air kencing berwarna coklat atau merah. Ini gejala baik, teruskan.
2.   Sakit Pinggang. Setelah dipijat 3 hari ada kalanya hari ke 4 punggung makin sakit. Ini berarti rintangan peredaran darah berhasil dibobolkan, teruskan.
3.   Suhu Badan Naik. Ini normal saja sebagai reaksi kelenjar refleksi.
4.   Timbul Luka/Borok di Paha. Berarti kotoran di dalam darah tidak dibuang secara normal sehingga dibuang melalui luka/borok.
5.   Urat Darah Menonjol. Berarti sirkulasi darah makin lancar.
6.   Tumit Bengkak. Kelenjarnya masih terhambat.
7.   Salah Satu Bagian Tubuh Ada yang Sakit. Ini disebabkan rintangan peredaran darah berhasil dibobolkan.

Perhatian!
1.   Ada kalanya sekali atau dua kali pijat, orang sudah sembuh dari penyakit, namun biasanya diperlukan waktu yang cukup. Biasanya berangsur-angsur sembuh atau sakitnya berkurang. Karena itu harus rajin dipijat. Untuk penyakit yang berat biasanya diperlukan 20-30 kali pijat atau sepuluh minggu.
2.   Setiap titik refleksi tidak boleh dipijat lebih dari 10 menit. Ini malah akan membahayakan syarafnya.
3.   Bagi penderita jantung, kencing manis, lever, dan kanker, memijatnya jangan keras-keras. Tiap titik refleksi hanya boleh dipijat selama 2 menit.
4.   Dalam waktu 1 jam setelah makan, jangan memijat.
5.   Selesai dipijat minumlah air putih 2-3 gelas sekaligus, agar kotoran dalam tubuh mudah terbuang bersama air seni. Bagi penderita ginjal berat jangan minum lebih dari 1 gelas.
6.   Bagi pemijat yang kurang enak badan atau tidak fit maka jangan sekali-kali memijat, karena memijat berarti mengeluarkan tenaga keras, supaya Anda tidak mudah terserang penyakit.










sumber : http://catatanpendekpendek.wordpress.com

MENGENAL PIJAT REFLEKSI

REFLEKSIOLOGI

Teknik Pijat Refleksi dan Akupresur telah lama dikenal di Indonesia. Sebagian masyarakat tentu banyak yang pernah merasakan terapi pemijatan ini, tetapi banyak pula yang belum pernah mencobanya. Harus dikakui di Indonesia Pijat Refleksi lebih populer dibandingkan Pijat Akupresur. Setidaknya, pemahaman masyarakat akan pijat refleksi lebih mendekati kebenaran dibandingkan dengan pemahaman masyarkat akan akupresur. Hingga saat ini, tidak banyak orang yang bisa membedakan antara akupresur dan akupuntur. Kebanyak orang beranggapan, akupresur adalah nama atau istilah lain akupunktur. Padahal yang sebenarnya tidak seperti itu. Berikut ini penjelasan mengnai apa sebenarnya akupresur, atau pserti apakah pijat refleksi yang sesungguhnya.

A. Apakah Pijat Refleksi itu?
Sekali waktu cobalah berjalan bertelanjang kaki di atas hampran batu-batu kecil tumpul di sekitar rumah Anda. Sebelumnya, pastikan batu-batu kecil tersebut tidak ada yang cukup tajam sehingga bisa melukai kaki Anda. Pada mulanya, Anda akan merasa geli dan menahan sedikit rasa sakit akibat tekanan batu-batu kecil tadi. Namun, rasa geli dan sakit perlahan akan hilang, berganti dengan rasa nyaman yang menjalar ke seluruh tubuh.


Mengapa timbul rasa nyaman? rasa nyamana timbul karena tekanan batu pada telapak kaki memberikan rangsangan bioelektrik pada organ tubuh yang terhubung dengan titik saraf telapak kaki. Rangsangan bioelektrik tersebut akan memperlancar sirkulasi darah sehingga tubuh menjadi lebih rileks dan segar.

Pijat refleksi sebenarnya bukan sebuah metode pengobatan yang mengatasi sumber penyakit secara langsung. Namun, melalui upaya untuk memperlancar peredaran darah di dalam tubuh. Diyakini bahwa tersumbatnya peredaran darah di dalam tubuh. Diyakini bahawa tersumbatnya peredaran darah di dalam tubuh akan mengakibatkan fungsi dari organ-organ tertentu di dalam tubuh menjadi terganggu atau terhambat. Sirkulasi penyaluran nutrisi dan oksigen ke sel-sel tubuh juga bisa terhambat.

Pada penerapannya, pijat refleksi dilakukan pada sejumlah pusat-pusat saraf di bagian kaki, telapak tangan, dan wilayah tubuh lainnya. Hal ini disebabkan titik-titik pusat saraf tersebut terhubung dengan organ-organ tubuh.

Metode pijat refleksi sebenarnya merupakan Ilmu Akupunktur Mikro, karena sejumlah titik-titik saraf yang dianut Ilmu Pemijatan Refleksi (Reflesikologi) sepenuhnya bersumber dari Ilmu Akupuntur. Dari sisi jumlah, titik saraf yang dijadikan patokan pijat refleksi jauh lebih sedikit dibandingkan dengan akupunktur.

Dapat dikatakan, semua titik saraf yang dianut pijat refleksi dikenal oleh Ilmu Akupunktur. Namun tidak sebaliknya, ilmu pijat refleksi tidak dapat mengenali seluruh titik yang dianut oleh ilmu akupunktur.

B. Apakah Pijat Akupresur Itu?
Pijat Akupresur merupakan pengembangan dari ilmu akupunktur. Perbedaan mendasar antara akupresur dan ilmu akupunktur adalah metode pengobatannya. Akunpunktur diterapkan menggunakan jarum yang menembus kulit tubuh, sedangkan akupresur menggunakan jari tangan atau benda tumpul yang tidak menembus kulit.


#diolah dari berbagai sumber.